trus endingnya ga enak banget. gw tuh ya, ga pengen macem2, ga pengen cium2 atau apa, gw tuh cuma pengen ngobrol di tempat yg privat ga banyak orang, diskusi ttg apa yg udah kita jalanin 2 tahun ini. tapi cowo gw tuh yaaaaa, bikin geregetan banget! ga ngerti apa kalo ga selamanya gw pengen mengutarakan semuanya langsung. sekali kali nebak isi pikiran gw kenapa sih??????? cowo tuh ya ga pernah peka. kita udah usaha peka sama mereka, tapi mereka malah gini. terutama cowo gw. yaudah gw minta pulang aja. tanpa moment romantis di tengah malam. padahal biar surprise gimanaaaa gitu. sama aja. anniversary kemaren jg gagal totasl. beteeeee
Minggu, 20 November 2011
well, no party
well, aku udah 2 tahunan sama sang pcar. kita bikin acara hang out, makan d hanamasa, nonton, terus foto. di taman anggrek. but, for godsake, i really feel something different to my boy. he has changed or it is just what i feel? dan yg lebih menyebalkannya,gw udah make up mati2an dibantuin temen gw, pake baju favorit gw, dandan, dan ekspresi cowo gw standart seperti biasanya. apa gw gak cantik?padahal temen2 gw bilang cantik kok. :'( menyedihkan. well, dia ngasih bunga sih. tapi... i just feel flat, padahal it should be a very special day. -_____-
Sabtu, 19 November 2011
free time makeover project theme : 1940s, before the world war end
It is my roommate's master piece. i found my mom's dance gown when she was 17 and let's do some make up to my face.
Jumat, 18 November 2011
Hey Papa, how are you today?
Time never goes so slowly, time can leave us badly
As the sun believed that the day was so short and angry
I am standing still, on my emotional foot
runaway from your crazy years
We used to have a lot of conversations and journey
when you were young and i were a little girl
So many love we had, so many stories we shared
the rain and shiny day come and go
tears were our friends, madness stayed and laughed
Nobody knew how i feel, nobody concerned to your loneliness
I leaved and let you through your days by yourself
i never forget, but i never admit that
How big is your dream for me?even words could not say
And i do regret that time was not on my side
Papa, i used to eat chocolate and cheese with u
drink coke, and adore ice cream
we had a bad and happy birthday party
we fought and let silence came home
How many words i can say to make you know
How many time i cry to make you hear
How far i can go to find you
Can you promise to be there if i reached America?
Can i find you in Japan?
Even i never see you in your rooo anymore
How can i see you standing in front of me and smiling?
I wish i could turn back time
I wish i had alot of things to shared with you
I wish i could hug and touch your hands
But now you are never real anymore
you flying like dust in the wind, but it hurts when the memories still stay in my mind
Papa, i love you, more than you ever know
I never know what can i do to find yo
But i believe that you are somewhere over the sky,
watching me here, and let me shine
Then let me ask only a question, Papa how are you today?
How can i find the answer? even i can hear you breathe anymore
Kamis, 17 November 2011
Another Fashion Project
It is the new fashion project, dude...
Thanks for Ase and Phipin for these awesome project :-*
Thanks for Ase and Phipin for these awesome project :-*
Where is my money, kid? ;D
Sweet like sunshine :)
U can stand under my umbrella :-*
I have a hat,,
So vintage, so nice to see :)
Happy nerdy :D
Watashi wa maris desu
Sexy glamour
Rabu, 20 April 2011
talk with H.E.Mr. Paniyi (Ambassador of Cyprus for Indonesia) , Thaks for your inspiration
20 April 2011
Well, this is one of my great experience. Me and my friends from Paramadina International Relations department would like to held an event called " Europe Day". I am the cordinator for General Lecture Division with my best sister, Bella. Today, as usual, me and my friends in general lecture went to embassy of European Union countries to take the material for the event. So, it is 20 april and we went to Cypruss ambassador house in menteng, to Mr. Paniyi's house. Well, and the story begins...
Me, bella, yafie, sidik, and mas bayu went there. We met with Mr.Panini. He welcomed us warmly and nicely. I talked with him about so many things, about Indonesia, our International Relations department, about ASEAN and also EU. I saw that he represents cyprus well as a nice country.
Actually, i loved our conversation. it reminds me about my dreams, to be an ambassador, a diplomat, or foreign minister. The dreams that i forget for so many times since i study international relations. Thanks God for remind me about my dreams. I believe that i am one step closer to reach my dreams. Wish it could make me work hard for my flight to london and swiss.amien. i believe i can do it. God Bless me ;)
H.E.Mrs. Dr. Mariska Estelita ( The Ambassador of Republic of Indonesia for United Kingdom)
Dr. Mariska Estelita ( Foreign Minister of Indonesia)
Well, this is one of my great experience. Me and my friends from Paramadina International Relations department would like to held an event called " Europe Day". I am the cordinator for General Lecture Division with my best sister, Bella. Today, as usual, me and my friends in general lecture went to embassy of European Union countries to take the material for the event. So, it is 20 april and we went to Cypruss ambassador house in menteng, to Mr. Paniyi's house. Well, and the story begins...
Me, bella, yafie, sidik, and mas bayu went there. We met with Mr.Panini. He welcomed us warmly and nicely. I talked with him about so many things, about Indonesia, our International Relations department, about ASEAN and also EU. I saw that he represents cyprus well as a nice country.
Actually, i loved our conversation. it reminds me about my dreams, to be an ambassador, a diplomat, or foreign minister. The dreams that i forget for so many times since i study international relations. Thanks God for remind me about my dreams. I believe that i am one step closer to reach my dreams. Wish it could make me work hard for my flight to london and swiss.amien. i believe i can do it. God Bless me ;)
H.E.Mrs. Dr. Mariska Estelita ( The Ambassador of Republic of Indonesia for United Kingdom)
Dr. Mariska Estelita ( Foreign Minister of Indonesia)
Senin, 18 April 2011
Tugas translate matkul Regionalisme Asia Tenggara
ASEAN pada periode Perang dingin
ASEAN didirikan melaui Deklarasi Bangkok pada bulan Agustus 1967. Anggota awalnya - Indonesia, Malaysai, Philipina, Singapura, dan Thailand- hadir bersama dalam kepentingan kerjasama regional.Penekanannya diletakkan pada mendorong stabilitas dan perdamaian antar negara. Diantara tujuan-tujuan yang dideklarasikan, asosiasi ini akan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui penghargaan terhadap keadilan dan aturan hukum dalam hubungan antara negara-negara kawasan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB. Deklarasi Bangkok adalah dokumen yang cukup dan abstrak, karena tidak mencakup program untuk mentransformasikan objectives ke dalam kenyataan; langkah-langkah nyata bagi kerjasama regional tidaklah ada. Bahkan, isu tentang kerjasama politik tidak disebutkan secara resmi di Bangkok karena dirasakan terlalu cepat untuk membicarakannya secara terbuka sebagai masalah yang sulit. Sebagai gantinya, dokumen pendirian menekankan pada isu-isu yang biasa dan tidak sensitif, termasuk kerjasama ekonomi dan sosial.
Akan tetapi, keamanan regional adalah tindakan pertama para pendiri asosiasi. Seperti yang Malik tunjukkan kemudian, " pertimbangan keamanan nasional dan regional telah membentuk pikiran pendiri tentang ASEAN secara luas. Asosiasi ini telah memberikan peran politik dan keamanan yang tidak dideklarasikan karena diharapkan untuk dapat menyediakan struktur negosiasi terhadap isu-isu yang sulit diajukan. Scara signifikan, ASEAN Ministerial Meeting (AMM), terdiri dari pertemuan tahunan lima menteri luar negeri, diperkenalkan sebagai otoritas yang tertinggi. Selama bertahun-tahun, AMM akan menjadi instrument kunci dialog dimana masalah keamanan dapat didiskusikan secara umum. Hal ini disetujui di Bangkok bahwa standing committe juga akan didirikan. Hal ini bisa dipimpin oleh menlu negara tuan rumah dan dihadiri oleh dubes negara anggota lainnya. Singkatnya, sruktur ASEAN mendemonstrasikan perhatian yang diberikan pada hubungan regional. Fokus ini diwariskan dari ASA.
Kerjasama milter telah ditolak pada awalnya karena beberapa faktor. Asosiasi ini berharap agar dapat menghindari reaksi tidak ramah Vietnam dan China dengan mengabaikan posisi resmi anti komunis. Selama pertemuan pelantikan, Menlu Singapura S.Rajaratnam menyatakan bahwa ' mereka yang berada diluar kelompok sebaiknya tidak memandang hal ini sebagai pengelompokan yang melawan apapun, siapapun. Selain itu, partisipan tidak memiliki kepentingan sumber daya untuk terikat dalam pertahanan kolektif. Sikap keengganan tersebut juga disebabkan oleh perbedaan antar negara. Merasakan ketidakpercayaan dan pendudukan teritorial mempengaruhi sebagian besar hubungan bilateral dan anggota tidak membagi perspektif keamanan yang sama atau persepsi ancaman. Perbedaan berada dengan pandangan pada PRC dan Vietnam dan mereka tidak setuju pada peranan kekuatan eksternal. Dengan pengecualian Indonesia, negara-negara anggota bergantung pada kerjasama pertahanan dengan aktor luar negeri untuk melindungi keamanan mereka. Jakarta memilih susunan autonomi dimana pemain regional bertanggung jawab terhadap pertahanan mereka sendiri.
Seperti organisasi kebanyakan, ASEAN dihasilkan dari fakta bahwa ASEAN melayani anggotanya secara mendefinisikan kepentingan. Kepemimpinan Indonesia yang baru ingin memperoleh pemulihan citra di level regional dan internasional. Jakarta bersemangat untuk menghidupkan kembali kredibilitasnya dan mempengaruhi tetangganya bahwa Indonesia tidak dipandang sebagai ancaman. Bahkan, Indonesia mencoba untuk meyakinkan akses terhadap modal barat dan berharap untuk melihat perwujudan lingkungan yang stabil yang akan menambah stabilitas politik domestik dan perkembangan ekonomi. Akhirnya, Jakarta berharap agara Asosiasi ini dapat beroperasi sebagai fondasi keamanan yang otonom bebas dari campur tangan luar. Selama pertemuan inagurasi, Malik mendeklarasikan : " Indonesia selalu ingin melihat Asia Tenggara berkembang menjadi kawasan yang bisa berdiri diatas kaki sendiri, cukup kuat untuk bertahan melawan pengaruh negatif dari luar kawasan." Dengan tidak lagi bertindak sebagai kekuatan yang agresif, Indonesia juga mengharapkan negara tetangganya menjadi kurang bergantung pada aktor eksternal untuk memastikan keamanan mereka.
Untuk bekerjasama dengan bekas negara agresor untuk kedaulatan yang baru diperoleh merupakan sebuah resiko kalkulasi Malaysia. ASEAN dipandang di Kuala Lumpur sebagai sebuah kesempatan untuk menginstitusionalkan akhir dari konfrontasi dengan Indonesia dan meningkatkan hubungan dengan negara tetangga lainnya. Selama pertemuan inagurasi, Tun Abdul Razak juga lebih memilih aturan regional. Ia menyatakan bahwa "kevakuman yang ditinggalkan oleh penarikan aturan kolonial harus diisi dengan pertumbuhan dan perhatian terhadap kekuatan indigenus- jika tidak masa depan kita, secara individual dan bersama, akan tetap mengancam bahaya. Singapura ingin memperbesar identitas Asia Tenggara dengan mendaftarkan kedaulatannya, walaupun mencurigai motive Indonesia dan Malaysia. Hubungan Singapura dan Malaysia telah dipengaruhi oleh pemisahan Singapura dari Federasi Malaysia pada tahun 1965. Pendirian city-state yang baru, kerap didefinisikan sebagai sebuah negara kecil Cina dalam dunia Malay, ditinggalkan dengan perasaaan yang besar akan kerawanan. Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew kemudian menulis dalam ingatannya bahwa 'Singapura berupaya untuk memahami dan mendukung tetangganya dalam meningkatkan stabilitas dan keamanan kawasan. Sebuah perbaikan hubungan regional juga penting bagi Malaysia dan Singapura dalam pandangan kebijakan Inggris tentang penarikan mundur militer timur terusan Suez yang pertama kali diumumkan pada tahun 1967. Thailand mengharapkan ASEAN untuk terlibat dalam
Minggu, 17 April 2011
Bokura ga ita, my fave anime now..
I like this anime, the story was simple but it could make me sad :(
Yano, the boy that still feeling broken because of her ex girl's death, is dating with takahasi, the cute girl and love him very much.
So many problems happen and yano is still missing his ex girl..it hurts takahasi.
Yamamoto san, she is yano ex girl's sister, also ruin the situation. it is a mystery for takahasi that the facts showed there was an affair between yamamoto and yano in the past time.
But in the end, i hope that it will be a sweet ending..
Cause i feel the strong and tender love from takahasi for yano, although yano still cant forget his x girl..
My fave scene is when yano say that he loves takahasi for the first time in japanese celebration, especially when they both kissed LOL \(^0^)/
It is a teen's story, but it is sweet actually,,
And now i am searching for the movie, played by japanese actresses..
Hope i can find it and watch it :)
Sabtu, 16 April 2011
what's going on with our house of representative members? Should i come to your office and say that UNDP is not a NGO?
I read a news about what marzuki alie did in his speech. Well, you can read the detail in this link below. Actually, i think it is not a good news for the name of Indonesian House of Representative. As we know, Marzuki ali got his Phd in Universiti Utara Malaysia. He was from Palembang, spending his bachelor and master degree in sriwijaya university. He was majoring "financial management" in his study. He was also a comercial director of T Semen Baturaja Palembang and worked at PT Global Perkasa Invertindo before becoming the head of Indonesian house of representatives (DPR).
Shorthly, in his speech, Marzuki said that a NGO like UNDP is not supposed to be placed in house of representative building. Even Firman Subagyo from GOLKAR Party said that UNDP is a NGO under UN and he is afraid that UNDP was the "spy of CIA".
According to his speech , many indonesian people complain about his wrong statement saying that UNDP is a NGO (Non Governmental Organization). Firstly, people will think that marzuki alie didnt study enough to understand the meaning of NGO, or maybe because he was not majoring in International Relations department. But, his experiences in his carrier could give him a lot of knowledge. As a head of Indonesian house of representative, he should learn and improve his knowledge, and of course concern to his speech's details.
Second, yes, although he was only a normal human who can make any mistakes, i may say that he must be carefull with his speech. Please, be aware that you represent the quality of House of representatives. Pay attention with your words because Indonesian people's eyes are on you. People will notice your fault and judge you. It becomes worse because marzuki alie showed his dissapointing attitude in responding the disaster and giving arrogant statement about the house of representative new building planning. So, it is obvious if people will wait to attack your fault.
I may say that yes, it is just a fault of saying NGO. We can say maybe he forgets or maybe he really do not know what the difference between NGO and IGO is, or what UNDP actually is. So, it is his homework to find the meaning of it?maybe.
The interesting thing is, only The jakarta globe, the only one media that awares about Marzuki wrong word. I don know, maybe some media in Indonesia are too busy to learn about NGO.
The lesson from this issue is : although we are in a great position and best place, don't forget to improve our knowledge. because all eyes on you and will notice what yo said.
http://www.thejakartaglobe.com/home/marzuki-wrongly-classifies-undp-as-foreign-ngo/435822
Jumat, 15 April 2011
me and my boyfriend's rutinity
Big bite, my and my boyfriend's fave
slurpee is my boyfriend's fave
my fave's hot chocolate ;)
onigiri, yaay ;p
thanks 7eleven..:)
ANALISA POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP CINA PASCA REZIM SOEHARTO KHUSUSNYA DALAM KERJASAMA BIDANG EKONOMI
Siapakah macan Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat saat ini? Spontan semua orang akan menjawab “ Cina.” Dengan pertumbuhan ekonomi yang menyaingi Amerika Serikat, Cina maju sebagai kekuatan baru dan peluang bagi negara-negara lain khususnya Indonesia untuk menjalin kerjasam dibidang ekonomi dan perdagangan. Jika kita berbicara tentang hubungan antara Republik Indonesia dan negara tirai bambu Cina, tentunya akan terdapat berbagai opini dan informasi yang menggambarkan betapa dinamisnya hubungan kedua negara ini. Dimulai sejak tanggal 13 April 1950[1], Indonesia memulai menjalin hubungan diplomatik dengan negara komunis. Akan tetapi pada tanggal 30 Desember 1067 hubungan keduanya dibekukan mengingat terjadinya gejolak di dalam negeri RI yang mengakibatkan berkembangnya stereotipe negatif terhadap kaum komunis sesuai dengan sejarah Gerakan G30S PKI.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Cina sebenarnya terbagi dalam tiga fase. Fase pertama dimulai ketika Indonesia masih berumur dini, yaitu tepatnya lima tahun setelah kemerdekaan diproklamirkan. Indonesia dibawah pemerintahan Soekarno membentuk poros Jakarta-Peking dan menegaskan bahwa Indonesia memiliki komitmen dalam menjalin kerjasama dengan Cina. Di bawah pemerintahan Soeharto, hubungan kedua negara pun dibekukan pada tahun 1967 hingga awal 1990 karena orde baru lebih memilih condong kepada Amerika Serikat. Ini mengakibatkan berbagai perubahan terutama dalam hal politik luar negeri Indonesia terhadap Cina.
Memasuki fase ketiga dimana rezim Soeharto mengakhiri kekuasaannya, hubungan diplomatik antara Cina dan Indonesia mengalami proses normalisasi mengingat selama kurang lebih tiga puluh tahun, keduanya berada dalam hubungan yang tidak kondusif. Gerbang kerjasama terutama di bidang ekonomi dan perdagangan mulai ditingkatkan dan menjadi simbol bahwa kedua negara berada pada sebuah babak baru dalam hubungan diplomatik. Dalam makalah ini, langkah-langkah kebijakan politik luar negeri pemerintahan pasca Soeharto akan diulas secara komperhensif sehingga akan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana politik luar negeri Indonesia terhadap Cina di era reformasi sampai saat ini dijalankan baik dalam hal kerjasama ekonomi, politik, maupun perdagangan. Selain itu dampak dari kerjasama ini akan dianalisa dengan kerangka teori yang dapat menjelaskan bagaimana sebenarnya politik luar negeri Indonesia terhadap Cina.
A. Rumusan Masalah
Bagaimanakah politik luar negeri Indonesia terhadap Cina pasca pemerintahan Soeharto?
B. Kerangka Teori
Dalam menganalisa data dan fakta yang diperoleh, berikut teori-teori dalam Hubungan Internasional khususnya teori politik luar negeri yang digunakanan
1. Model adaptif
Ini adalah salah satu dari lima model dalam pembuatan kebijakan luar negeri Lyod Jensen. Model ini menekankan pada anggapan bahwa perilaku politik luar negeri difokusksan bagaimana negara merespon hambatan dan peluang yang tersedia dalam dunia internasional
2. Dependency Theory ( Teori Ketergantungan)
Ketergantungan adalah keadaan dimana keadaan ekonomi suatu negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi negara lain.[2]
3. Concordance strategy
Mengacu pada adanya suatu kepentingan yang saling menguntungkan. Namun, menyadari kapabilitasnya lebih kecil daripada negara A, maka para pembuat keputusan negara B akan berusaha untuk menjalin hubunga yang harmonis dengan negara A dengan cara mengambil kebijakan yang menghindari konflik dengan negara A. Negara B akan bertindak selaras dengan inisiatif-inisiatif negara A.[3]
BAB II
PEMBAHASAN
A. Deskripsi objek
Terdapat setidaknya tiga faktor yang membuat Indonesia berpikir untuk melakukan hubungan dengan Cina di awal 1990. Faktor yang pertama adalah kala itu Indonesia yang merupakan pemimpin dalam proses perdamaian di Kamboja melihat bahwa Cina sebagai pendukung kelompok Khmer rouge dibutuhkan untuk sama-sama dibawa ke meja perundingan demi memperlancar proses perdamaian. Keberhasilan Indonesia untuk hal ini dapat membuat Indonesia sukses sebagai mediator. Kedua, ambisi kuat Indonesia untuk muncul sebagai pemimpin Gerakan Non Blok hanya dapat terwujud apabila normalisasi hubungan dengan Cina dapat terwujud mengingat Cina juga merupakan negara yang tidak memihak ke blik manapun pada perang dingin. Ketiga, Indonesia yang ingin maju sebagai pemimpin regional kawasan Asia Tenggara membutuhkan normalisasi hubungan dengan Cina untuk memperkuat kepercayaan diri dan membantu meningkatkan kepercayaan anggota kawasan Asia Tenggara lainnya terhadap kepemimpinan Indonesia.[4]
Normalisasi hubungan ke arah yang lebih serius ditunjukkan ketika resim Soeharto jatuh. Kebijakan-kebijakan luar negeri yang selama ini seakan menjauhi negeri tirai bambu tersebut berubah menjadi bentuk politik luar negeri yang kooperatif selangkah demi selangkah. Dimulai dari pemerintahan Habibie, menjadi lebih kooperatif di era Gusdur, hingga kini pun kerjasama yang focus utamanya dalah ekonomi masih terjalin dibawah pemerintahan SBY.
Dalam memaparkan politik luar negeri Indonesia terhadap Cina pasca orde baru, penulis sengaja tidak membahas tentang kebijakan pemerintahan Habibie. Hal ini dikarenakan pada saat pemerintahan beliau, politik luar negeri Indonesia tidak banyak memiliki perubahan terhadap Cina dan focus utama masalah pemerintaha saat itu adala Timot Timur. Sehingga, penulis memutuskan untuk membahas kebijakan poliyik luar negeri RI terhadap RRC dari era Gusdur hingga SBY saat ini.
Politik luar negeri Indonesia terhadap Cina pasca kepemimpinan Soeharto secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Pemerintahan Abdurrahman Wahid
Inilah saat dimana Cina memperoleh kedudukan yang istimewa dalam politik luar negeri Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan Cina yang menjadi negara pertama yang dikunjungi oleh Abdurrahman Wahid setelah pelantikan dirinya sebagai presiden yaitu pada tanggal 1-3 Desember 1999. Inilah babak baru yang meningkatkan hbungan kedua negara yang berujung pada kesiaan Cina memberikan bantuan keuangan, kredit, kerjasama dalam bidang keuangan, teknologi, pariwisata, serta counter trade di bidang energi, yaitu menukar LNG Indonesia dengan produk-produk Cina (Syamsul Hadi, 2009).[5] Di dalam negeri juga terjadi perubahan dimana Gusdur mencabut larangan-larangan diskriminatif terhadap penduduk Tionghoa dan menjadikan imlek sebagai salah satu hari raya nasional.
b. Pemerintahan Megawati
Dalam pemerintahan Megawati Soekarnoputri, kerjasama terus berlanjut bahkan di arah yang lebih serius dengan ditandatanganinya MoU untuk membentuk forum energi antara kedua negara, tepatnya pada 24 Maret 2002, yang merupakan payung investasi Cina di Indonesia dalam bidang energi.[6] Selain itu, hubugnga keduanya juga lebih dieratkan dengan kegiatan kunjungan PM Zhu Rongji ke Jakarta pada 2001 dan kunjungan Megawati ke RRC pada 24-27 Maret 2002. Pemerintahan kedua negara bahakan telah memiliki kesepakatn untuk pembukaan konsulat jenderal baru baik di RRC maupun di Indonesia, serta pembentukan forum energ antar kedua negara. Indonesia juga menjual gas alam ke Cina sejak 2002 untuk pasokan provinsi Fujian dengan harga jual yang disepakati yaitu 2,4 dollar AS per ton dengan komitmen Indonesia selama 20 tahun[7]. Hal ini akan dianalisis, karena adanya kontroversi perihal kebijakan Megawati tersebut.
c. Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Kemajuan yang lebih pesat terjadi di era pemerintahan SBY, dibuktikan dengan adanya penandatangan MoU. Kerjasama keduanya lebih memiliki cakupan yang luas, tidak hanya ekonomi, tapi juga pendidikan, budaya, serta pertahan. Tercatat kegiatan ekspor impor kedua negara menunjukkan hasil yang signifikan, terbukti dengan adanya laporan volume perdagangan kedua negara yang menunjukkan angka 10 milyar dollar AS. Ekspor Indonesia ke Cina mencapai US$ 6,6 milyar dan ekspor dari Cina mencapai US$5,84 milyar sehingga Indonesia mengalami surplus US$819 juta. Volume perdagangan juga meningkat sebesar 114,9% pada tahun 2008 menjadi US$ 26,8 milyar.[8] Surplus perdagangan Cina yang ditakar dari jumlah ekspor dan impor ternyata menunjukkan surplus yang sangat besar yaitu sejumlah US$ 3.61 milyar, sangat jauh bila dibandingkan dengan surplus yang diperoleh Indonesia.
Di bidang pertahanan, Indonesia juga mengambil kebijakan luar negeri yang kooperatif yaitu dengan kunjungan pejabat tinggi militer antar kedua negara dan kunjungan siswa Lemhannas ke Cina. Akan tetapi, Indonesia sebenarnya menghadapi kekhawatiran karena tidak hanya perdagangan yang dirasakan lebih mengungtungkan Cina, tetapi juga adanya ketidakseimbangan dalam masalah penanaman modal asing antara Cina dan Indonesia. Cina merupakan negara tujuan FDI terbesar dan jauh bila dibandingkan dengan Indonesia. Perdaganagn gas alam yang dipasok oleh Indonesia ke Cina juga menunjukkan angka defisit sejak 2006 dan melambung menjadi 16 milyar dollar AS di tahun 2008.
B. Analisa Data
Setelah berbagai jenis kebijakan dan fakta yang terjadi antara hubungan Indonesia dan Cina pasca orde baru, analisa akan dilakukan dengan menggunakan teori-teori yang relevan dengan fenomena hubungan kedua negara.
Politik luar negeri Indonesia yang berubah menjadi sebuah kerjasama erat khususnya di bidang ekonomi dengan Cina pasca orde baru dilakukan karena adanya beberapa factor. Pertama, perubahan plotik yang diwarnai proses reformasi demokratik pasca rezim Soeharto. Indonesia mengalami proses perubahan politik yang memberikan tekanan tersendiri terhadap kestabilan dalam negeri. Gejolak politik saat itu membuat Indonesia terpuruk dalam perekonomian karena terjadi krisis moneter yang menampar sector-sector vital dalam negeri. Cina, yang merupakan salah satu negara yang sedang menunjukkan kepiawaiannya dalam bidang ekonomi menjadi pilihan bagi Indonesia dalam melakukan kerjasama untuk meningkatkan perekonomian. Kedua, perlakuan yang baik terhadap etnis Tionghoa dan pemulihan hubungan diplomatic dengan Cina juga merupakan upaya menunjukkan suatu proses demokrasi yang dijanjikan oleh era pasca orde baru.
Menganalisis perubahan kebijakan luar negeri yang dijalankan pemerintahan pasca orde baru, sesuai dengan teori model adaptif yang menekankan pada anggapan bahwa perilaku politik luar negeri difokusksan bagaimana negara merespon hambatan dan peluang yang tersedia dalam dunia internasional, para pemimpin pasca orde baru dihadapkan dengan fakta adanya kebutuhan untuk menjalin dengan Cina yang muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di dunia internasional. Ini dilihat sebagai peluang dalam meningkatkan perekonomian yang terpuruk akibat krisis. Akan tetapi, mengkaji data yang tercatat, sebenarnya melalui kerjasama perdangan yang dijalankan kedua negara, Cina ternyata mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar daripada yang diperoleh oleh Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh besarnya surplus perdagangan Cina dan kekhawatiran Indonesia akan hal ini. Kerjasam yang pada awalnya ditujukan untuk sama-sama memperoleh keuntungan, berujung pada keuntungan yang tidak merata. Apalagi jika kita melihat fenomena penjualan gas alam di pemerintahan Megawati yang mengakibatkan kerugian bagi Indonesia. Gas alam yang dipasok kie Cina sejak tahun 2002 ternyata hanya dihargai 1/8 harga pasaran gas internasional. Oleh sebab itu, pemerintah saat ini kesulitan dalam mengkaji bagaimana caranya agar Indonesia dapat memperoleh keuntungan yang seharusnya sesuai dengan standar harga internasional.
Akan tetapi, walaupun Indonesia menyadari akan adanya keuntungan yang tidak proporsional antar kedua negara dan cenderung merugikan Indonesia, pemerintah tetap menjalankan politik luar negeri yang kooperatif dan terkesan lunak terhadap Cina. Jika kita menggunakan teori ketergantungan (dependency theory) yang menggambarkan keadaan dimana keadaan ekonomi suatu negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi negara lain, Indonesia mengalami suatu ketergantungan ekonomi terhadap Cina. Bagaimanapun, Indonesia melihat bahwa kerjasama dengan Cina dapat memberikan pertumbuhan yang signifikan terhadap perekonomian bangsa.
Selain itu, bila kita mengacu pada Concordance strategy yang membuat Indonesia sebagai negara yang berkapabilitas lebih kecil daripada Cina, kita dapat menarik analisa bahwa kerjasama ini tetap dilakukan agar menghindari konflik antar kedua negara. Indonesia pasca orde baru sepertinya memang bukanlah negara yang memiliki perekonomian yang stabil dan cenderung lemah. Di masa orde baru, Indonesia berani untuk membeekukan hubungan dengan Cina dikarenakan saat itu Indonesia disokong oleh kekuatan Ameriika Serikat baik secara ekonomi dan pertahanan. Kenyataan sekarang jauh berbeda dan Indonesia dihadapkan pada situasi yang berbeda. Para pemimpin pasca orde baru juga tidak ingin menerapkan politik luar negeri yang ofensif terhadapa Cina. Hal ini dapat disebabkan karena adanya tuntutan masyarakat yang menginginkan perubahan arah kebijakan yang nyata dan juga pertumbuhan ekonomi.
Akan tetapi, sebenarnya politik luar negeri Indonesia terhadap Cina perlu dikaji ulang oleh pemerintah. Indonesia memag sebaiknya tetap melakukan kerjasama di bidang ekonomi dengan Cina, akan tetapi bukan berarti Indonesia harus selalu tunduk akan kesepakatan yang sebenarnya mungkin memberatkan Indonesia. Seperti yang terjadi pada kasus penjualan gas alam di era Megawati. Jangan sampai hal seperti ini terulang dan malah menghambat pertumbuhan penerimaaan ekonomi negara. Cina yang saat ini tumbuh sebagai kekuatan ekonomi dunia yang menyaingi Amerika Serikat. Merupakan peluang yang bagus bagi Indonesia untuk melakukan kerjasama ekonomi, apalagi Cina juga telah menandatangai kesepakatan perdagangan bebas dengan negara-negara ASEAN (CAFTA). Walaupun pada kenyataannya Indonesia merasa khawatir akan kerjasama ekonomi ini, bagaimanapun pemerintah harus tanggap dan mencari jalan yang lebih baik dalam menerapkan politik luar negeri terhadap Cina.
BAB III
Kesimpulan
Menganalisis politik luar negeri Indonesia terhadap Cina pasca orde baru berkuasa, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Cina merupakan partner kerjasama yang menjanjikan dalam bidang perekonomian. Hanya saja, kebijakan-kebijakan luar negeri yang ditempuh pemerintah pasca orde baru cenderung tidak mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh Indonesia. Seharusnya pemerintah dapat menerapkan politik luar negeri yang tidak hanya kooperatif tapi juga memberi keuntungan terhadap negara. Dari awal pemerintahan Gudur sebenarnya kerjasama ekonomi mulai dibangun, hanya saja, kerjasam ekonomi tersebut harus dikaji ulang. Begitupun dengan adanya penandatangan berbagai MoU antara kedua negara, perlu pertimbangan kuat dan rasional dalam menetapkan kesepakatan sebelum Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Hadi, Wibowo Syamsul, 2009, Merangkul Cina : Hubungan Indonesia-Cina pasca Soeharto,PT Gramedia Pustaka, Jakarta
Sukma, Rizal, 2004, Indonesia and China: The Politics of a Troubled Relationship, Routledge, Jakarta
Jurnal :
Siswanto, Hasto, 2010,’ Pengaruh ekonomi dalam pembelokan arah politik luar negeri Indonesia’, Jurnal Diplomasi Membangun Ekonomi dengan Diplomasi Volume 2, Juni, pp.105-121
Website :
“Kerjasama Bilateral Tiongkok”, diakses pada tanggal 29 Desember 2010 dari
Sinaga, Lidya Christin, 2010, ‘Memaknai “Tahun Persahabatan” Indonesia Cina’ dalam LIPI Pusat Penelitian Politik “The Center of Political Study” diakses pada 29 Desember 2010 dari http://www.politik.lipi.go.id/index.php/in/kolom/politik-internasional/324-memaknai-tahun-persahabatan-indonesia-cina-
Yani, Yayan Mochammad, ‘Perspektif Politik Luar Negeri : Teorri dan Praktis’ diakses pada 29 Desember 2010 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/perspektif_perspektif_politik_luar_negeri.pdf
[2]Hasto Siswanto Pengaruh ekonomi dalam pembelokan arah politik luar negeri Indonesia. Hal.1
[4] Hendra Staya Pramana. The Rise of China : Challenges and Opportunities for Indonesia and ASEAN. Dalam Jurnal Diplomasi, hal.111
[7] http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/24/01403476/kontrak.lng.dievaluasi
[8] Hendra Staya Pramana. The Rise of China : Challenges and Opportunities for Indonesia and ASEAN. Dalam Jurnal Diplomasi, hal.113
My future children
i love children. i love them very much. when i am 25 and become a wife, a good wife exactly :p, i'm gonna have 2 children. They must be very cute and charming like me,
and if one of them is a boy, he will be like his dad, handsome :p
and if one of them is a boy, he will be like his dad, handsome :p
Langganan:
Postingan (Atom)