Rabu, 20 April 2011

talk with H.E.Mr. Paniyi (Ambassador of Cyprus for Indonesia) , Thaks for your inspiration

20 April 2011

Well, this is one of my great experience. Me and my friends from Paramadina International Relations department would like to held an event called " Europe Day".  I am the cordinator for General Lecture Division with my best sister, Bella. Today, as usual, me and my friends in general lecture went to embassy of European Union countries to take the material for the event. So, it is 20 april and we went to Cypruss ambassador house in menteng, to Mr. Paniyi's house. Well, and the story begins...
Me, bella, yafie, sidik, and mas bayu went there. We met with Mr.Panini. He welcomed us warmly and nicely. I talked with him about so many things, about Indonesia, our International Relations department, about ASEAN and also EU. I saw that he represents cyprus well as a nice country.
Actually, i loved our conversation. it reminds me about my dreams, to be an ambassador, a diplomat, or foreign minister. The dreams that i forget for so many times since i study international relations. Thanks God for remind me about my dreams. I believe that i am one step closer to reach my dreams. Wish it could make me work hard for my flight to london and swiss.amien. i believe i can do it. God Bless me ;)

H.E.Mrs. Dr. Mariska Estelita ( The Ambassador of Republic of Indonesia for United Kingdom)
Dr. Mariska Estelita ( Foreign Minister of Indonesia)

AMIEN

Senin, 18 April 2011

Tugas translate matkul Regionalisme Asia Tenggara

ASEAN pada periode Perang dingin
ASEAN didirikan melaui Deklarasi Bangkok pada bulan Agustus 1967. Anggota awalnya - Indonesia, Malaysai, Philipina, Singapura, dan Thailand- hadir bersama dalam kepentingan kerjasama regional.Penekanannya  diletakkan pada mendorong stabilitas dan perdamaian antar negara. Diantara tujuan-tujuan yang dideklarasikan, asosiasi ini akan bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di kawasan dan mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui penghargaan terhadap keadilan dan aturan hukum dalam hubungan antara negara-negara kawasan dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Piagam PBB. Deklarasi Bangkok adalah dokumen yang cukup dan abstrak, karena tidak mencakup program untuk mentransformasikan objectives ke dalam kenyataan; langkah-langkah nyata bagi kerjasama regional tidaklah ada. Bahkan, isu tentang kerjasama politik tidak disebutkan secara resmi di Bangkok karena dirasakan terlalu cepat untuk membicarakannya secara terbuka sebagai masalah yang sulit. Sebagai gantinya, dokumen pendirian menekankan pada isu-isu yang biasa dan tidak sensitif, termasuk kerjasama ekonomi dan sosial.
Akan tetapi, keamanan regional adalah tindakan pertama para pendiri asosiasi.  Seperti yang Malik tunjukkan kemudian, " pertimbangan keamanan nasional dan regional telah membentuk pikiran pendiri tentang ASEAN secara luas. Asosiasi ini telah memberikan peran politik dan keamanan yang tidak dideklarasikan  karena diharapkan untuk dapat menyediakan struktur negosiasi terhadap isu-isu yang sulit diajukan. Scara signifikan, ASEAN Ministerial Meeting (AMM), terdiri dari pertemuan tahunan lima menteri luar negeri, diperkenalkan sebagai otoritas yang tertinggi. Selama bertahun-tahun,  AMM akan menjadi instrument kunci dialog dimana masalah keamanan dapat didiskusikan secara umum. Hal ini disetujui di Bangkok bahwa standing committe  juga akan didirikan. Hal ini bisa dipimpin oleh menlu negara tuan rumah dan dihadiri oleh dubes negara anggota lainnya. Singkatnya, sruktur ASEAN  mendemonstrasikan perhatian yang diberikan pada hubungan regional. Fokus ini diwariskan dari ASA.
Kerjasama milter telah ditolak pada awalnya karena beberapa faktor. Asosiasi ini berharap agar dapat menghindari reaksi tidak ramah Vietnam dan China dengan mengabaikan posisi resmi anti komunis. Selama pertemuan pelantikan, Menlu Singapura S.Rajaratnam menyatakan bahwa ' mereka yang berada diluar kelompok sebaiknya tidak memandang hal ini sebagai pengelompokan yang melawan apapun, siapapun. Selain itu, partisipan tidak memiliki  kepentingan sumber daya untuk terikat dalam pertahanan kolektif. Sikap keengganan tersebut juga disebabkan oleh perbedaan antar negara. Merasakan ketidakpercayaan dan pendudukan teritorial mempengaruhi sebagian besar hubungan bilateral dan anggota tidak membagi perspektif keamanan yang sama atau persepsi ancaman. Perbedaan berada dengan pandangan pada PRC dan Vietnam dan mereka tidak setuju pada peranan kekuatan eksternal. Dengan pengecualian Indonesia, negara-negara anggota bergantung pada kerjasama pertahanan dengan aktor luar negeri untuk melindungi keamanan mereka. Jakarta memilih susunan autonomi dimana pemain regional bertanggung jawab terhadap pertahanan mereka sendiri.
Seperti organisasi kebanyakan,  ASEAN dihasilkan dari fakta bahwa ASEAN melayani anggotanya secara mendefinisikan  kepentingan. Kepemimpinan Indonesia yang baru ingin memperoleh pemulihan citra di level regional dan internasional. Jakarta bersemangat untuk menghidupkan kembali  kredibilitasnya dan mempengaruhi tetangganya bahwa Indonesia tidak dipandang sebagai ancaman. Bahkan, Indonesia mencoba untuk meyakinkan akses terhadap modal barat dan berharap untuk melihat perwujudan lingkungan yang stabil  yang akan menambah stabilitas politik domestik dan perkembangan ekonomi. Akhirnya, Jakarta berharap agara Asosiasi ini dapat beroperasi sebagai fondasi keamanan yang otonom bebas dari campur tangan luar. Selama pertemuan inagurasi, Malik mendeklarasikan : " Indonesia selalu ingin melihat Asia Tenggara berkembang menjadi kawasan yang bisa berdiri diatas kaki sendiri, cukup kuat untuk bertahan melawan pengaruh negatif dari luar kawasan." Dengan tidak lagi bertindak sebagai kekuatan yang agresif, Indonesia juga mengharapkan negara tetangganya menjadi kurang bergantung pada aktor eksternal untuk memastikan keamanan mereka.
Untuk bekerjasama dengan bekas negara agresor untuk kedaulatan yang baru diperoleh merupakan sebuah resiko kalkulasi Malaysia. ASEAN dipandang di Kuala Lumpur sebagai  sebuah kesempatan untuk  menginstitusionalkan akhir dari konfrontasi dengan Indonesia dan meningkatkan hubungan dengan negara tetangga lainnya. Selama pertemuan inagurasi, Tun Abdul Razak juga lebih memilih aturan regional. Ia menyatakan bahwa "kevakuman yang ditinggalkan oleh penarikan  aturan kolonial  harus diisi dengan pertumbuhan dan perhatian terhadap kekuatan indigenus- jika tidak masa depan kita, secara individual dan bersama, akan tetap mengancam bahaya. Singapura ingin memperbesar identitas Asia Tenggara   dengan mendaftarkan kedaulatannya, walaupun mencurigai motive Indonesia dan Malaysia. Hubungan Singapura dan Malaysia telah dipengaruhi oleh pemisahan Singapura dari Federasi Malaysia pada tahun 1965. Pendirian city-state yang baru, kerap didefinisikan sebagai sebuah negara kecil Cina dalam dunia Malay, ditinggalkan dengan perasaaan yang besar akan kerawanan. Perdana Menteri Singapura, Lee Kuan Yew kemudian menulis dalam ingatannya bahwa 'Singapura berupaya untuk memahami dan mendukung tetangganya dalam meningkatkan stabilitas dan keamanan kawasan. Sebuah perbaikan hubungan regional juga penting bagi Malaysia dan Singapura dalam pandangan kebijakan Inggris tentang penarikan mundur militer timur terusan Suez yang pertama kali diumumkan pada tahun 1967. Thailand mengharapkan ASEAN untuk terlibat dalam 

Minggu, 17 April 2011

my new fave song

Bokura ga ita, my fave anime now..

I like this anime, the story was simple but it could make me sad :(
Yano, the boy that still feeling broken because of her ex girl's death, is dating with takahasi, the cute girl and love him very much.
So many problems happen and yano is still missing  his ex girl..it hurts takahasi.


Yamamoto san, she is yano ex girl's sister, also ruin the situation. it is a mystery for takahasi that the facts showed there was an affair between yamamoto and yano in the past time.
But in the end, i hope that it will be a sweet ending..
Cause i feel the strong and tender love from takahasi for yano, although yano still cant forget his x girl..


My fave scene is when yano say that he loves takahasi for the first time in japanese celebration, especially when they both kissed LOL \(^0^)/

It is a teen's story, but it is sweet actually,,

And now i am searching for the movie, played by japanese actresses..

Hope i can find it and watch it :)




Sabtu, 16 April 2011

what's going on with our house of representative members? Should i come to your office and say that UNDP is not a NGO?




I read a news about what marzuki alie did in his speech. Well, you can read the detail in this link below. Actually, i think it is not a good news for the name of Indonesian House of Representative. As we know, Marzuki ali got his Phd in Universiti Utara Malaysia. He was from Palembang, spending his bachelor and master degree in sriwijaya university. He was majoring "financial management" in his study. He was also a comercial director of  T Semen Baturaja Palembang and worked at  PT Global Perkasa Invertindo before becoming the head of Indonesian house of representatives (DPR).


Shorthly, in his speech, Marzuki said that a NGO like UNDP is not supposed to be placed in house of representative building. Even Firman Subagyo from GOLKAR Party said that UNDP is a NGO under UN and he is afraid that UNDP was the "spy of CIA".

According to his speech , many indonesian people complain about his wrong statement saying that UNDP is a NGO (Non Governmental Organization). Firstly, people will think that marzuki alie didnt study enough to understand the meaning of NGO, or maybe because he was not majoring in International Relations department. But, his experiences in his carrier could give him a lot of knowledge. As a head of Indonesian house of representative, he should learn and improve his knowledge, and of course concern to his speech's details.

 Second, yes, although he was only a normal human who can make any mistakes, i may say that he must be carefull with his speech. Please, be aware that you represent the quality of House of representatives. Pay attention with your words because Indonesian people's eyes are on you. People will notice your fault and judge you. It becomes worse because marzuki alie showed his dissapointing attitude in responding the disaster and giving arrogant statement about the house of representative new building planning. So, it is obvious if people will wait to attack your fault.

I may say that yes, it is just a fault of saying NGO. We can say maybe he forgets or maybe he really do not know what the difference between NGO and IGO is, or what UNDP actually is. So, it is his homework to find the meaning of it?maybe.

The interesting thing is, only The jakarta globe, the only one media that awares about Marzuki wrong word. I don know, maybe some media in Indonesia are too busy to learn about NGO.

The lesson from this issue is : although we are in a great position and best place, don't forget to improve our knowledge. because all eyes on you and will notice what yo said.


http://www.thejakartaglobe.com/home/marzuki-wrongly-classifies-undp-as-foreign-ngo/435822
sometimes, i feel there is someting in my deepest heart, telling me a small piece left behind. calling me back, but sorry i can't. 

Jumat, 15 April 2011

me and my boyfriend's rutinity

 Big bite, my and my boyfriend's fave
slurpee is my boyfriend's fave

my fave's hot chocolate ;)
onigiri, yaay ;p

thanks 7eleven..:)
 Big bite, my and my boyfriend's fave
slurpee is my boyfriend's fave

my fave's hot chocolate ;)
onigiri, yaay ;p

thanks 7eleven..:)

ANALISA POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA TERHADAP CINA PASCA REZIM SOEHARTO KHUSUSNYA DALAM KERJASAMA BIDANG EKONOMI

Siapakah macan Asia yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang pesat saat ini? Spontan semua orang akan menjawab “ Cina.” Dengan pertumbuhan ekonomi yang menyaingi Amerika Serikat, Cina maju sebagai kekuatan baru dan peluang bagi negara-negara lain khususnya Indonesia untuk menjalin kerjasam dibidang ekonomi dan perdagangan. Jika kita berbicara tentang hubungan antara Republik Indonesia dan negara tirai bambu Cina, tentunya akan terdapat berbagai opini dan informasi yang menggambarkan betapa dinamisnya hubungan kedua negara ini. Dimulai sejak tanggal 13 April 1950[1], Indonesia memulai menjalin hubungan diplomatik dengan negara komunis. Akan tetapi pada tanggal 30 Desember 1067 hubungan keduanya dibekukan mengingat terjadinya gejolak di dalam negeri RI yang mengakibatkan berkembangnya stereotipe negatif terhadap kaum komunis sesuai dengan sejarah Gerakan G30S PKI.

Hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Cina sebenarnya terbagi dalam tiga fase. Fase pertama dimulai ketika Indonesia masih berumur dini, yaitu tepatnya lima tahun setelah kemerdekaan diproklamirkan. Indonesia dibawah pemerintahan Soekarno membentuk poros  Jakarta-Peking dan menegaskan bahwa Indonesia memiliki komitmen dalam menjalin kerjasama dengan Cina. Di bawah pemerintahan Soeharto, hubungan kedua negara pun dibekukan pada tahun 1967 hingga awal 1990 karena orde baru lebih memilih condong kepada Amerika Serikat. Ini mengakibatkan berbagai perubahan terutama dalam hal politik luar negeri Indonesia terhadap Cina.

Memasuki fase ketiga dimana rezim Soeharto mengakhiri kekuasaannya, hubungan diplomatik antara Cina dan Indonesia mengalami proses normalisasi mengingat selama kurang lebih tiga puluh tahun, keduanya berada dalam hubungan yang tidak kondusif. Gerbang kerjasama terutama di bidang ekonomi dan perdagangan mulai ditingkatkan dan menjadi simbol bahwa kedua negara berada pada sebuah babak baru dalam hubungan diplomatik. Dalam makalah ini, langkah-langkah kebijakan politik luar negeri pemerintahan pasca Soeharto akan diulas secara komperhensif sehingga akan dapat memberikan gambaran tentang bagaimana politik luar negeri Indonesia terhadap Cina di era reformasi sampai saat ini dijalankan baik dalam hal kerjasama ekonomi, politik, maupun perdagangan. Selain itu dampak dari kerjasama ini akan dianalisa dengan kerangka teori yang dapat menjelaskan bagaimana sebenarnya politik luar negeri Indonesia terhadap Cina.

A.  Rumusan Masalah
Bagaimanakah politik luar negeri Indonesia terhadap Cina pasca pemerintahan Soeharto?

B.  Kerangka Teori
Dalam menganalisa data dan fakta yang diperoleh, berikut teori-teori dalam Hubungan Internasional khususnya teori politik luar negeri yang digunakanan
1.   Model adaptif
Ini adalah salah satu dari lima model dalam pembuatan kebijakan luar negeri Lyod Jensen. Model ini menekankan pada anggapan bahwa perilaku politik luar negeri difokusksan bagaimana negara merespon hambatan dan peluang yang tersedia dalam dunia internasional
2.   Dependency Theory ( Teori Ketergantungan)
Ketergantungan adalah keadaan dimana keadaan ekonomi suatu negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi negara lain.[2]
3.   Concordance strategy
Mengacu pada adanya suatu kepentingan yang saling menguntungkan. Namun, menyadari kapabilitasnya lebih kecil daripada negara A, maka para pembuat keputusan negara B akan berusaha untuk menjalin hubunga yang harmonis dengan negara A dengan cara mengambil kebijakan yang menghindari konflik dengan negara A. Negara B akan bertindak selaras dengan inisiatif-inisiatif negara A.[3]
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Deskripsi objek

Terdapat setidaknya tiga faktor yang membuat Indonesia berpikir untuk melakukan hubungan dengan Cina di awal 1990. Faktor yang pertama adalah kala itu Indonesia yang merupakan pemimpin dalam proses perdamaian di Kamboja melihat bahwa Cina sebagai pendukung kelompok Khmer rouge dibutuhkan untuk sama-sama dibawa ke meja perundingan demi memperlancar proses perdamaian. Keberhasilan Indonesia untuk hal ini dapat membuat Indonesia sukses sebagai mediator. Kedua, ambisi kuat Indonesia untuk muncul sebagai pemimpin Gerakan Non Blok hanya dapat terwujud apabila normalisasi hubungan dengan Cina dapat terwujud mengingat Cina juga merupakan negara yang tidak memihak ke blik manapun pada perang dingin. Ketiga, Indonesia yang ingin maju sebagai pemimpin regional kawasan Asia Tenggara membutuhkan normalisasi hubungan dengan Cina untuk memperkuat kepercayaan diri dan membantu meningkatkan kepercayaan anggota kawasan Asia Tenggara lainnya terhadap kepemimpinan Indonesia.[4]

Normalisasi hubungan ke arah yang lebih serius ditunjukkan ketika resim Soeharto jatuh. Kebijakan-kebijakan luar negeri yang selama ini seakan menjauhi negeri tirai bambu tersebut berubah menjadi bentuk politik luar negeri yang kooperatif selangkah demi selangkah. Dimulai dari pemerintahan Habibie, menjadi lebih kooperatif di era Gusdur, hingga kini pun kerjasama yang focus utamanya dalah ekonomi masih terjalin dibawah pemerintahan SBY.

Dalam memaparkan politik luar negeri Indonesia terhadap Cina pasca orde baru, penulis sengaja tidak membahas tentang kebijakan pemerintahan Habibie. Hal ini dikarenakan pada saat pemerintahan beliau, politik luar negeri Indonesia tidak banyak memiliki perubahan terhadap Cina dan focus utama masalah pemerintaha saat itu adala Timot Timur. Sehingga, penulis memutuskan untuk membahas kebijakan poliyik luar negeri RI terhadap RRC dari era Gusdur hingga SBY saat ini.
Politik luar negeri Indonesia terhadap Cina pasca kepemimpinan Soeharto  secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut :


a.   Pemerintahan Abdurrahman Wahid

Inilah saat dimana Cina memperoleh kedudukan yang istimewa dalam politik luar negeri Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan Cina yang menjadi negara pertama yang dikunjungi oleh Abdurrahman Wahid setelah pelantikan dirinya sebagai presiden yaitu pada tanggal 1-3 Desember 1999. Inilah babak baru yang meningkatkan hbungan kedua negara yang berujung pada kesiaan Cina memberikan bantuan keuangan, kredit, kerjasama dalam bidang keuangan, teknologi, pariwisata, serta counter trade di bidang energi, yaitu menukar LNG Indonesia dengan produk-produk Cina (Syamsul Hadi, 2009).[5] Di dalam negeri juga terjadi perubahan dimana Gusdur mencabut larangan-larangan diskriminatif terhadap penduduk Tionghoa dan menjadikan imlek sebagai salah satu hari raya nasional.

b.   Pemerintahan Megawati

Dalam pemerintahan Megawati Soekarnoputri, kerjasama terus berlanjut bahkan di arah yang lebih serius dengan ditandatanganinya MoU untuk membentuk forum energi antara kedua negara, tepatnya pada 24 Maret 2002, yang merupakan payung investasi Cina di Indonesia dalam bidang energi.[6] Selain itu, hubugnga keduanya juga lebih dieratkan dengan kegiatan kunjungan PM Zhu Rongji ke Jakarta pada 2001 dan kunjungan Megawati ke RRC pada 24-27 Maret 2002. Pemerintahan kedua negara bahakan telah memiliki kesepakatn untuk pembukaan konsulat jenderal baru baik di RRC maupun di Indonesia, serta pembentukan forum energ antar kedua negara. Indonesia juga menjual gas alam ke Cina sejak 2002 untuk pasokan provinsi Fujian dengan harga jual yang disepakati yaitu 2,4 dollar AS per ton dengan komitmen Indonesia selama 20 tahun[7]. Hal ini akan dianalisis, karena adanya kontroversi perihal kebijakan Megawati tersebut.

c.   Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono

Kemajuan yang lebih pesat terjadi di era pemerintahan SBY, dibuktikan dengan adanya penandatangan MoU. Kerjasama keduanya lebih memiliki cakupan yang luas, tidak hanya ekonomi, tapi juga pendidikan, budaya, serta pertahan. Tercatat kegiatan ekspor impor kedua negara menunjukkan hasil yang signifikan, terbukti dengan adanya laporan volume perdagangan kedua negara yang menunjukkan angka 10 milyar dollar AS. Ekspor Indonesia ke Cina mencapai  US$ 6,6 milyar dan ekspor dari Cina mencapai US$5,84 milyar sehingga Indonesia mengalami surplus US$819 juta. Volume perdagangan juga meningkat sebesar 114,9% pada tahun 2008 menjadi US$ 26,8 milyar.[8] Surplus perdagangan Cina yang ditakar dari jumlah ekspor dan impor ternyata menunjukkan surplus yang sangat besar yaitu sejumlah US$ 3.61 milyar, sangat jauh bila dibandingkan dengan surplus yang diperoleh Indonesia.

Di bidang pertahanan, Indonesia juga mengambil kebijakan luar negeri yang kooperatif yaitu dengan kunjungan pejabat tinggi militer antar kedua negara dan kunjungan siswa Lemhannas ke Cina. Akan tetapi, Indonesia sebenarnya menghadapi kekhawatiran karena tidak hanya perdagangan yang dirasakan lebih mengungtungkan Cina, tetapi juga adanya ketidakseimbangan dalam masalah penanaman modal asing antara Cina dan Indonesia. Cina merupakan negara tujuan FDI terbesar dan jauh bila dibandingkan dengan Indonesia. Perdaganagn gas alam yang dipasok oleh Indonesia ke Cina juga menunjukkan angka defisit sejak 2006 dan melambung menjadi 16 milyar dollar AS di tahun 2008.

B.  Analisa Data

Setelah berbagai jenis kebijakan dan fakta yang terjadi antara hubungan Indonesia dan Cina pasca orde baru, analisa akan dilakukan dengan menggunakan teori-teori yang relevan dengan fenomena hubungan kedua negara.

Politik luar negeri Indonesia yang berubah menjadi sebuah kerjasama erat khususnya di bidang ekonomi dengan Cina pasca orde baru dilakukan karena adanya beberapa factor. Pertama, perubahan plotik yang diwarnai proses reformasi demokratik pasca rezim Soeharto. Indonesia mengalami proses perubahan politik yang memberikan tekanan tersendiri terhadap kestabilan dalam negeri. Gejolak politik saat itu membuat Indonesia terpuruk dalam perekonomian karena terjadi krisis moneter yang menampar sector-sector vital dalam negeri. Cina, yang merupakan salah satu negara yang sedang menunjukkan kepiawaiannya dalam bidang ekonomi menjadi pilihan bagi Indonesia dalam melakukan kerjasama untuk meningkatkan perekonomian. Kedua, perlakuan yang baik terhadap etnis Tionghoa dan pemulihan hubungan diplomatic dengan Cina juga merupakan upaya menunjukkan suatu proses demokrasi yang dijanjikan oleh era pasca orde baru.

Menganalisis perubahan kebijakan luar negeri yang dijalankan pemerintahan pasca orde baru, sesuai dengan teori model adaptif yang menekankan pada anggapan bahwa perilaku politik luar negeri difokusksan bagaimana negara merespon hambatan dan peluang yang tersedia dalam dunia internasional, para pemimpin pasca orde baru dihadapkan dengan fakta adanya kebutuhan untuk menjalin dengan Cina yang muncul sebagai kekuatan ekonomi baru di dunia internasional. Ini dilihat sebagai peluang dalam meningkatkan perekonomian yang terpuruk akibat krisis. Akan tetapi, mengkaji data yang tercatat, sebenarnya melalui kerjasama perdangan yang dijalankan kedua negara, Cina ternyata mendapatkan keuntungan yang jauh lebih besar daripada yang diperoleh oleh Indonesia. Hal ini dibuktikan oleh besarnya surplus perdagangan Cina dan kekhawatiran Indonesia akan hal ini. Kerjasam yang pada awalnya ditujukan untuk sama-sama memperoleh keuntungan, berujung pada keuntungan yang tidak merata. Apalagi jika kita melihat fenomena penjualan gas alam di pemerintahan Megawati yang mengakibatkan kerugian bagi Indonesia. Gas alam yang dipasok kie Cina sejak tahun 2002 ternyata hanya dihargai 1/8 harga pasaran gas internasional. Oleh sebab itu, pemerintah saat ini kesulitan dalam mengkaji bagaimana caranya agar Indonesia dapat memperoleh keuntungan yang seharusnya sesuai dengan standar harga internasional.

Akan tetapi, walaupun Indonesia menyadari akan adanya keuntungan yang tidak proporsional antar kedua negara dan cenderung merugikan Indonesia, pemerintah tetap menjalankan politik luar negeri yang kooperatif dan terkesan lunak terhadap Cina. Jika kita menggunakan teori ketergantungan (dependency theory) yang menggambarkan keadaan dimana keadaan ekonomi suatu negara tertentu dipengaruhi oleh perkembangan dan ekspansi negara lain, Indonesia mengalami suatu ketergantungan ekonomi terhadap Cina. Bagaimanapun, Indonesia melihat bahwa kerjasama dengan Cina dapat memberikan pertumbuhan yang signifikan terhadap perekonomian bangsa.

Selain itu, bila kita mengacu pada Concordance strategy yang membuat Indonesia  sebagai negara yang berkapabilitas lebih kecil daripada Cina, kita dapat menarik analisa bahwa kerjasama ini tetap dilakukan agar menghindari konflik antar kedua negara. Indonesia pasca orde baru sepertinya memang bukanlah negara yang memiliki perekonomian yang stabil dan cenderung lemah. Di masa orde baru, Indonesia berani untuk membeekukan hubungan dengan Cina dikarenakan saat itu Indonesia disokong oleh kekuatan Ameriika Serikat baik secara ekonomi dan pertahanan.  Kenyataan sekarang jauh berbeda dan Indonesia dihadapkan pada situasi yang berbeda. Para pemimpin pasca orde baru juga tidak ingin menerapkan politik luar negeri yang ofensif terhadapa Cina. Hal ini dapat disebabkan karena adanya tuntutan masyarakat yang  menginginkan perubahan arah kebijakan yang nyata dan juga pertumbuhan ekonomi.

Akan tetapi, sebenarnya politik luar negeri Indonesia terhadap Cina perlu dikaji ulang oleh pemerintah. Indonesia memag sebaiknya tetap melakukan kerjasama di bidang ekonomi dengan Cina, akan tetapi bukan berarti Indonesia harus selalu tunduk akan kesepakatan yang sebenarnya mungkin memberatkan Indonesia. Seperti yang terjadi pada kasus penjualan gas alam di era Megawati. Jangan sampai hal seperti ini terulang dan malah menghambat pertumbuhan penerimaaan ekonomi negara. Cina yang saat ini tumbuh sebagai kekuatan ekonomi dunia yang menyaingi Amerika Serikat. Merupakan peluang yang bagus bagi Indonesia untuk melakukan kerjasama ekonomi, apalagi Cina juga telah menandatangai kesepakatan perdagangan bebas dengan negara-negara ASEAN (CAFTA). Walaupun pada kenyataannya Indonesia merasa khawatir akan kerjasama ekonomi ini, bagaimanapun pemerintah harus tanggap dan mencari jalan yang lebih baik dalam menerapkan politik luar negeri terhadap Cina.


















BAB III
Kesimpulan
Menganalisis politik luar negeri Indonesia terhadap Cina pasca orde baru berkuasa, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa Cina merupakan partner kerjasama yang menjanjikan dalam bidang perekonomian. Hanya saja, kebijakan-kebijakan luar negeri yang ditempuh pemerintah pasca orde baru cenderung tidak mempertimbangkan keuntungan yang diperoleh Indonesia. Seharusnya pemerintah dapat menerapkan politik luar negeri yang tidak hanya kooperatif tapi juga memberi keuntungan terhadap negara. Dari awal pemerintahan Gudur sebenarnya kerjasama ekonomi mulai dibangun, hanya saja, kerjasam ekonomi tersebut harus dikaji ulang. Begitupun dengan adanya penandatangan berbagai MoU antara kedua negara, perlu pertimbangan kuat dan rasional dalam menetapkan kesepakatan sebelum Indonesia menandatangani perjanjian kerjasama tersebut.












DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Hadi, Wibowo Syamsul, 2009, Merangkul Cina : Hubungan Indonesia-Cina pasca Soeharto,PT Gramedia Pustaka, Jakarta
Sukma, Rizal, 2004, Indonesia and China: The Politics of a Troubled Relationship, Routledge, Jakarta
Jurnal :
Siswanto, Hasto, 2010,’ Pengaruh ekonomi dalam pembelokan arah politik luar negeri Indonesia’, Jurnal Diplomasi Membangun Ekonomi dengan Diplomasi Volume 2, Juni, pp.105-121
Website :
“Kerjasama Bilateral Tiongkok”, diakses pada tanggal 29 Desember 2010 dari
Sinaga, Lidya Christin, 2010, ‘Memaknai “Tahun Persahabatan” Indonesia Cina’ dalam LIPI Pusat Penelitian Politik “The Center of Political Study” diakses pada 29 Desember 2010 dari http://www.politik.lipi.go.id/index.php/in/kolom/politik-internasional/324-memaknai-tahun-persahabatan-indonesia-cina-

Yani, Yayan Mochammad, ‘Perspektif Politik Luar Negeri : Teorri dan Praktis’ diakses pada 29 Desember 2010 dari http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/06/perspektif_perspektif_politik_luar_negeri.pdf




[2]Hasto Siswanto Pengaruh ekonomi dalam pembelokan arah politik luar negeri Indonesia. Hal.1
[4] Hendra Staya Pramana. The Rise of China : Challenges and Opportunities for Indonesia and ASEAN. Dalam Jurnal Diplomasi, hal.111
[7] http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/08/24/01403476/kontrak.lng.dievaluasi
[8] Hendra Staya Pramana. The Rise of China : Challenges and Opportunities for Indonesia and ASEAN. Dalam Jurnal Diplomasi, hal.113

My future children

i love children. i love them very much. when i am 25 and become a wife, a good wife exactly :p, i'm gonna have 2 children. They must be very cute and charming like me,
 and if one of them is a boy, he will be like his dad, handsome :p






My catman :p LOL


He loves cat. Cat is his second girlfriend, of course because i'm his numer one girl LOL ;p
He really looks like a cat, always look funny, spoil, and when i was angry he always give his innocent face then i say "okay, i'm not angry anymore,,:p"
Anyway, yes, he is my cat.catman.ahaha

Saya berjanji



Saya manusia.manusia sering berjanji.bukan.manusia suka berjanji.menawarkan janji.kepada manusia lainnya, kepada Tuhan, dan kepada diri sendiri. 
Hewan juga suka berjanji, tumbuhan pun suka berjanji. Matahari, malam, hujan,  dan ombak juga selalu berjanji. Tapi janji manusia memiliki keistimewaan tersendiri.
Hewan selalu berjanji untuk tidak menuntut Tuhan agar memberinya akal seperti manusia. Tumbuhan berjanji untuk membiarkan buahnya matang dan dipetik. Matahari selalu berjanji untuk datang lagi esok hari. Malam juga berjanji untuk menutup mata ketika fajar tiba. Hujan berjanji  akan mereda ketika air telah cukup membasahi bumi. Bahkan ombak berjanji untuk selalu berguling2 di lautan bersama angin. 
Semuanya mereka lakukan dan tanpa pengingkaran janji sekalipun. Yah, merekalah makhluk yang selalu berjanji dan menepati janji.


Lalu bagaimana dengan saya? Saya adalah manusia. manusia suka berjanji. kepada orang lain, Tuhan, dan diri sendiri. Saya pernah berjanji tidak akan rewel ketika ibu membawa saya ke pusat perbelanjaan ketika saya masih kecil. Tapi saya merengek2 minta pulang karena tidaka betah. Itu sebuah pengingkaran janji? Bahkan saya lakukan sejak saya kecil.
Saya juga berjanji kepada Tuhan untuk lebih mendekati-Nya setiap hari. Tapi saya sering lupa dan Tuhan tidak menagihnya. Ini pengingkaran janji?
Saya juga sering berjanji kepada diri saya sendiri untuk bangun lebih pagi di setiap hari. Lalu kenyataannya saya sering sekali bangun terlambat. Inikah pengingkaran janji?
Retori, saya sepertinya memang manusia yang sering berjanji dan mengingkari. Payah memang. Bahkan Rsulullah berkata bahwa orang yang mengingkari janji adalah orang munafik. Jadi saya munafik? manusia lainnya yang suka mengingkari janji juga munafik? Pemimpin yang juga suka mengingkari janji juga munafik? 
Kesimpulannya, manusia itu munafik?
Saya suka berjanji. saya adalah manusia. saya berjanji untuk tidak sering berjanji

my old stuff,

Sebagai seorang pengamat zaman, tentunya kita mengetahui  bagaimana fase sejarah yang dihadapi negara Indonesia yang penuh dengan dinamika dan kekhasan tersendiri. Sejarah memaparkan bagaimana lika-liku jatuh bangun perjalanan negeri seribu pulau ini menjadi sebuah bangsa yang utuh dan dewasa. Pada fase awal dimana euforia kemerdekaan masih menjadi hangat untuk dielu-elukan, terjadi berbagai tindakan yang menyalahi prinsip kebebasan, hak asasi manusia, dan nilai-nilai kemanusiaan yang diperjuangkan di era kolonialisme. Adalah era kediktatoran yang sebenarnya juga dibarengi oleh semangat patriotisme dan kemandirian yang diusung oleh Soekarno yang kemudian menimbulkan gejolak di masyarakat dan perlawanan yang diusung oleh golongan mahasiswa dimana Soe Hok Gie menjadi populer saat itu dan tetap menjadi inspirasi hingga saat ini. Rezim kediktatoran jatuh, dan digantikan oleh sebuah rezim baru yang mengusung kombinasi antara pembangunan konkret dan juga kediktatoran yang absolut. Rakyat dibawah pemerintahan Soeharto dibungkam selama kurang lebih 32 tahun dan berada dalam sebuah keseragaman yang dipaksakan mengingat Indonesia adalah negeri yang pada dasarnya dinamis, plural, dan multukultural. Freedom of speech, human right, dan segala bentuk kebebasan yang dianggap dapat mengancam eksistensi rezim orde baru akan ditekan atau bahkan dihapus dari peredaran. Barulah pada tahun 1998 kejenuhan masyarakat yang memuncak direfleksika dengan gerakan pro reformasi yang memiliki beberapa tuntutan demi memberikan perubahan significant bagi kehidupan bangsa yang lebih normal dan manusiawi.

Ya, dengan tujuan memanusiakan manusia dengan jalan yang manusiawi. Direbut dengan korban yang tak sedikit, akhirnya rezim orde baru tumbang dan masa transisi pun dilakukan. Era reformasi, era dimana semua orang bebas mengutarakan pendapatnya, berekspresi,berpikir, menulis, mengkritisi, mengkaji, menganalisis, dan berbagai bentuk implementasi kebebasan yang merupakan nature seorang manusia seutuhnya.Tidak ada lagi pemerintahan yang mengkukung rakyatnya seperti katak dalam tempurung, tidak ada lagi pembredelan media massa, tidak adalagi penangkapan2 lawan politik pemerintah atau oposisi, tidak adalagi penembak-penembak misterius, tidak ada lagi tokoh2 intelektual yang hilang tanpa kabar, tidak ada lagi pemaksaan penyeragaman identitas, dan yang berkembang adalah kehidupan bangsa yang menjunjung kebebasan, hak asasi manusia, dan nilai-nilai kemanusiaan. Demokrasi, mulai dipupuk sedikit demi sedikit dalam periode kurang lebih 12 tahun ini. Pluralistas diakui, homogenitas dihargai, dan perbedaan diakomodir sebagai kekayaan bangsa seutuhnya. Tapi, apakah masyarakat Indonesia benar-benar menghargai kebebasan yang mereka peroleh ini?atau mereka malah misuse dan menyalahgunakan konsep kebebasan yang telah disediakan pemerintah?
Kira-kira beberapa hari yang lalu, saya membuka sebuah posting di facebook milik teman saya yang berkewarganegaraan Belanda. Ia mem-posting sebuah video yang membuat saya melakukan tindakan berikut :
1. Menonton video tersebut
2. Mengernyitkan dahi
3. Menarik napas dalam2
4. Mengucapkan nama Tuhan
5. Menggeleng2kan kepala
6. Bodohnya saya, saya terus mengingat video tersebut berhari2
7. Menyesali apa yang terjadi di dalam video tersebut
8. Malu sekali karena video tersebut di posting oleh orang Belanda yang notabene orang Belanda dan dikomentari dengan kritisan tajam teman2nya. They keep asking ; is it really in Indonesia???

Jika anda menebak video apa itu, saya hanya bisa menjawab ; video tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sebuah kalangan yang mengaku mewakili kalangan MAYORITAS sehingga merasa memiliki otoritas absolute untuk melakukan tindakan anrkis dan semna-mena terhadap kalangan MINORITAS atas dasar penistaan agama. 

Oke, penistaan agama mungkin memang sebuah hal yang prinsip dan krusial. Oke, penistaan agama adalah sesuatu yang tidak sesuai dengan prinsip agama seutuhnya. Penistaan agama adalah tindakan yang tidak dapat dijustifikasi oleh agama manapun. Lalu, apakah atas dasar penistaan agama tindakan kekerasan bisa diberikan kebebasan begitu saja? apakah atas dasar penistaan agama tiga orang warga negara Indonesia harus tewas mengenaskan? apakah atas dasar agama, perbedaan dan hak golongan minoritas harus diabaikan? Saya juga tidak setuju dengan berbagai tindakan penyelewengan dan penistaan agama, akan teta[pi saya juga tidak setuju dengan segala bentuk tindakan kekerasan, anarki, dan semena-mena apalagi jika dilakukan atas nama Tuhan yang Maha Besar sebagai tamengnya.

Masih ingatkah anda tentang kejamnya tindakan otoriter pemerintahan Indonesia sebelum era reformasi? Well, saya bisa menelaah bahwa sekarang telah terjadi sebuah fenomena dimana rezim otoritarian sedang dilakukan. Akan tetapi, bukan dilakukan oleh pemerintah, melainkan oleh sekelompok masyarakat yang mengaku mewakili golongan mayoritas. Ya, sekarang tindakan otoriter malah dilakukan oleh kalangan yang merupakan bagian dari masyarakat. Otoritas ada di tangan masyarakat. Ironis sekali bila kita membayangkan betapa susahnya merebut kebebasan sebelum era reformasi dahulu. Akan tetapi, tindakan-tindakan anarki dari segelintir orang yang berasal dari kalangan masyarakat telah menodai arti kebebasan, hak asasi manusia, toleransi, dan arti dari pluralism. Melihat fenomena ini, muncul pertanyaan, apakah sebenarnya masyarakat kita belum siap untuk menerima perbedaan? Apakah masyarakat kita belum siap untuk memberi ruang bagi kebebasan dan hak asasi manusia? Bangsa Indonesia telah hidup dalam sebuah kesatuan yang terdiri dari berbagai perbedaan etnis, agama, dan suku bangsa selama berpuluh-puluh tahun lamanya, apakah masyarakat kita perlu waktu seratus tahun lagi untuk mendewasakan diri? Bukan hanya masyarakat yang harus berbenah, pemerintah juga harus ikut berperan. Jangan sampai pemerintah dan aparat negara lengah dan tidak peka terhadap gejolak-gejolak yang terjadi di dalam negeri. Seharusnya, pemerintah dan masyarakat harus dapat mendewasakan diri mengingat umur negara kita yang sudah tidak muda lagi dan menuntut kita untuk bersikap lebih matang.


my limited edition

My friends always say that it's good if i was a model..
then a friend of mine texted me and asked me to be her model for her photography project,,
Here they are..:)

Well, this could be an option for my alternative job, maybe ;p



And i think i should make up to look prettier, but i guess i love my natural perfomances in my daily life....


I really thanks to my friend, dhita..you are brilliant with your perfect idea


Think it's gonna be my next hobby?


Even my lecturer likes this photo, ahaha


But my mom said " please stop this, it is too sexy!" ahahah


Well, i have my own right, i know my line, mom


Don't worry, okay


But it's little bit hot and made me tired being a model, cause the lamp light is everywhere, ahahah

a piece for my heart

I was standing all alone against the world.
 Nobody knows my sorrow and my pain.
I was weak and small before you say hello..
I wasn't sure what i was doing
Then you come, sitting beside me, kiss my head, and hug my dreams,,
you are simple, but you are special.
you aren't perfect, but you mean so much to me.
When the world is so cold, you always be my sweater.
When it is rain, you are my coat
when it is hot, you shower me with your smile
and you are my one in a million star that light my path
I heart you, more than you even know