Jumat, 15 April 2011

Saya berjanji



Saya manusia.manusia sering berjanji.bukan.manusia suka berjanji.menawarkan janji.kepada manusia lainnya, kepada Tuhan, dan kepada diri sendiri. 
Hewan juga suka berjanji, tumbuhan pun suka berjanji. Matahari, malam, hujan,  dan ombak juga selalu berjanji. Tapi janji manusia memiliki keistimewaan tersendiri.
Hewan selalu berjanji untuk tidak menuntut Tuhan agar memberinya akal seperti manusia. Tumbuhan berjanji untuk membiarkan buahnya matang dan dipetik. Matahari selalu berjanji untuk datang lagi esok hari. Malam juga berjanji untuk menutup mata ketika fajar tiba. Hujan berjanji  akan mereda ketika air telah cukup membasahi bumi. Bahkan ombak berjanji untuk selalu berguling2 di lautan bersama angin. 
Semuanya mereka lakukan dan tanpa pengingkaran janji sekalipun. Yah, merekalah makhluk yang selalu berjanji dan menepati janji.


Lalu bagaimana dengan saya? Saya adalah manusia. manusia suka berjanji. kepada orang lain, Tuhan, dan diri sendiri. Saya pernah berjanji tidak akan rewel ketika ibu membawa saya ke pusat perbelanjaan ketika saya masih kecil. Tapi saya merengek2 minta pulang karena tidaka betah. Itu sebuah pengingkaran janji? Bahkan saya lakukan sejak saya kecil.
Saya juga berjanji kepada Tuhan untuk lebih mendekati-Nya setiap hari. Tapi saya sering lupa dan Tuhan tidak menagihnya. Ini pengingkaran janji?
Saya juga sering berjanji kepada diri saya sendiri untuk bangun lebih pagi di setiap hari. Lalu kenyataannya saya sering sekali bangun terlambat. Inikah pengingkaran janji?
Retori, saya sepertinya memang manusia yang sering berjanji dan mengingkari. Payah memang. Bahkan Rsulullah berkata bahwa orang yang mengingkari janji adalah orang munafik. Jadi saya munafik? manusia lainnya yang suka mengingkari janji juga munafik? Pemimpin yang juga suka mengingkari janji juga munafik? 
Kesimpulannya, manusia itu munafik?
Saya suka berjanji. saya adalah manusia. saya berjanji untuk tidak sering berjanji

Tidak ada komentar:

Posting Komentar